Kamis, 22 Oktober 2015

“Pengaruh Smartphone terhadap Hasil Belajar Siswa”



                                                                               BAB I                                               

                                                                    PENDAHULUAN
 
1.1. Latar Belakang
Smartphone adalah salah satu alat komunikasi berteknologi tinggi dan fungsi yang menyerupai komputer. Fitur yang paling sering ditemukan dalam ponsel cerdas adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.
Zaman sekarang smartphone bukanlah hal yang aneh disebagian orang. Teknologi smartphone ini telah meluas hingga ke berbagai macam kalangan. Tidak hanya digunakan oleh kalangan atas saja, tetapi sudah merambah ke kalangan bawah. Pengaruh besar terhadap teknologi terjadi pada siswa. Tidak heran jika dimana pun berada banyak siswa yang sudah menggunakan handphone atau smartphone.
Selain banyak memberikan manfaat bagi penggunanya, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan smartphone ternyata juga membawa pengaruh negatif terutama jika diberikan kepada anak-anak tanpa pengawasan yang baik. Khususnya anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar yang dimana pada usia ini anak di sebut juga dengan masa belajar. Smartphone memberikan pengaruh besar pada anak sekolah dasar dalam proses belajar
Pada usia anak-anak, bermain tentu adalah hal yang selalu mereka inginkan. Permainan banyak jenisnya, mulai dari yang tradisional hingga yang modern. Permainan yang modern sudah sangat digemari oleh anak-anak seperti permainan di smartphone.
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Dalam kehidupan seseorang tidak lepas dari proses belajar. Belajar  adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah
1)      Bagaimana pengaruh handphone (smartphone) terhadap aktivitas belajar siswa?
2)      Bagaimana pengaruh handphone (smartphone) terhadap hasil belajar siswa?

1.3.   Tujuan
1)      Untuk mengetahui pengaruh handphone (smartphone) terhadap aktivitas belajar siswa.
2)      Untuk mengetahui pengaruh handphone (smartphone) terhadap hasil belajar siswa.

1.4.   Manfaat
1)      Dapat menegetahui apa saja pengaruh handphone (smartphone) terhadap aktivitas belajar siswa
2)      Dapat mengetahui pengaruh handphone (smartphone) terhadap hasil belajar siswa.



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Handphone (Smartphone)
Ponsel cerdas (bahasa Inggris: smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Belum ada kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat telepon menjadi “pintar”, dan pengertian dari ponsel cerdas itu pun berubah mengikuti waktu.
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai ponsel cerdas menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan ponsel cerdas mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet, atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry. Fitur yang paling sering ditemukan dalam ponsel cerdas adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.
Teknologi smartphone ini telah meluas hingga ke berbagai macam kalangan. Tidak hanya digunakan oleh kalangan atas saja, tetapi sudah merambah ke kalangan bawah. Pengaruh besar terhadap teknologi terjadi pada pelajar. Tidak heran jika dimana pun berada banyak siswa yang sudah menggunakan handphone atau smartphone.

2.2.   Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut pendapat Suprijono (2013:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Senada dengan pendapat Hamalik (Jihad dan Haris, 2012:15) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap, serta apersepsi dan abilitas. Merujuk pemikiran Gagne (Suprijono, 2013: 5-6) hasil belajar berupa:
(1)     Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
(2)     Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan menganalitis-sintesis fakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
(3)     Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
(4)     Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
(5)     Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Suprijono (2013:7) hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa harus mencakup segala aspek yang diajarkan oleh pendidik, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa. Penerapan metode pembelajaran yang tepat merupakan solusi untuk terciptanya hasil belajar siswa yang memuaskan. Tidak hanya dari segi ranah kognitifnya saja tetapi dari segi ranah afektif dan psikomotorik pun dapat tercapai.
Dari definisi-definisi diatas, bahwa hasil belajar yaitu suatu perubahan kemampuan, pengetahuan, pemahaman yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pengalaman-pengalaman belajar. Pengertian hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan dan kecakapan siswa yang dapat diukur setelah mereka mengikuti belajar. Hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa seperti nilai yang diperoleh melalui tes dan kemampuan memecahkan masalah dalam pembelajaran. Dalam hal ini dapat ditekankan pada hasil belajar kognitif yang mencakup ingatan, pemahaman, pengetahuan, dan penerapan.
a)   Pengertian Belajar
Dalam kehidupan seseorang tidak lepas dari proses belajar. Belajar  adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Menurut pendapat R. Gagne (Susanto, 2013:1) Mendefinisikan bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:7-8) mengatakan bahwa belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dari dua subjek yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi  bahan belajar. Bahan belajar tersebut  berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah tertimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.
Menurut pendapat Winkel (Susanto, 2013:4) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Ernest R. Hilgard (Anitah S, 2007:2.4) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
b) Karakteristik Perilaku Belajar
Makmun (2007:158) mengemukakan bahwa ada beberapa karakteristik perilaku belajar yaitu:
1)      Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan demikian perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar.
2)      Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan (normative) atau kriteria keberhasilan (criteria of succses) baik dipandang dari segi siswa (tingkat abilitas dan bakat khususnya, tugas perkembangan dan sebagainya) maupun dari segi guru (tuntunan masyarakat dewasa sesuai dengan tingkatan standar kulturalnya).
3)      Bahwa perubahan itu efektif , dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah (problem solving), baik dalam ujian, ulangan, dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya.
c)    Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar
Menurut Dollar dan Miller (Makmun, 2007:164) menegaskan bahwa keefektivan perilaku belajar itu dipengaruhi oleh emapat hal, yaitu:
1.   Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must want something).
2.   Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something).
3.   Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner must do something).
4.   Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) siswa harus memperoleh ssesuatu (the learner must get something).

2.3     Hakikat Aktivitas Siswa
Menurut Kunandar (2009 : 277) Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif, karena siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.
Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari : pertama, mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam LKS melalui model pembelajaran kooperatif tipe round club.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1       Pengaruh Smartphone terhadap Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Jadi dalam hal ini aktivitas siswa sebelum menggunakan smartphone lebih aktif dan nenamkan nilai sosial kepada temannya.
Tetapi setelah mengenal smartphone sikap siswa menjadi individualis dan cenderung tidak memperdulikan keadaan yang ada disekitarnya. Sehingga menyebabkan siswa menjadi malas untuk belajar atau membaca buku pelajaran, ketika siswa mempunyai tugas sekolah siswa dengan mudah mencari jawabannya di internet karena siswa mengangap dengan adanya smartphone memudahkan siswa dalam belajar atau mengerjakan tugas tanpa harus mencari dan membaca di buku pelajaran. Tapi tidak sedikit siswa yang menyalah gunakan smartphone seperti mencari jawaban ulangan di internet.

3.2       Pengaruh Smartphone terhadap Hasil Belajar Siswa
Sebelum menggunakan smartphone hasil belajar siswa baik dalam semua bidang. Setelah menggunakan smartphone hasil belajar siswa tergantung pada siswa itu sendiri jika dia mengunakan smartphone dengan hal-hal yang positif seperti mencari informasi mengenai pembahasan yang akan dibahas di pertemuan selanjutnya, maka hasil belajar siswa tersebut jauh lebih baik sebelum menggunakan smartphone. Tapi jika siswa menggunakan smartphone dengan hal-hal negative seperti terlalu banyak bermain game, dan terlalu sering membuka situs-situs yang dilarang, dan jika siswa mencari jawaban saat ulangan menggunakan smartphone maka itu sama saja dia curang. maka siswa menjadi malas untuk berfikir, karena lebih mementingkan smartphone dari pada yang lain.

3.3       Manfaat dan Dampak Negatif Smartphone.
ü  Manfaat smartphone.
Menurut guru SD menyatakan bahwa smartphone memiliki banyak manfaat yaitu dengan menggunakan smartphone kita dapat dengan mudah mengakses informasi melalui search engine atau yang biasa disebut pencarian melalui google. Selain itu smartphone juga bisa menyambungkan tali silaturrahmi dengan teman lama dan sodara jauh. Contohnya saja melalui jejaring sosial seperti melalui facebook, blackberry massager, twitter, skype, instagram dan Path. Hampir setiap orang memiliki akun facebook bahkan siswa yang masih duduk dibangku sekolah dasar sudah memiliki facebook dan memiliki blackberry massager.
Menurut sumber yang lain manfaat pengguna smartphone antara lain sebagai berikut :
1)     Smartphone memiliki mobilitas yang tinggi. Pemilik smartphone dapat berkirim email tanpa harus mengunjungi warnet terdekat.
2)     Pengguna smartphone dapat mengetahui informasi dari belahan dunia manapun.
3)     Dengan adanya smartphone, pengguna tidak perlu repot untuk melihat peta, karena smartphone dapat digunakan sebagai alat navigator.
4)     Dapat berkomunikasi secara mendunia atau lebih luas.
5)     Berkembangnya imajinasi
6)     Melatih kepekaan
7)     Meningkatkan rasa percaya diri saat anak memenangkan suatu permainan
8)     Menurut beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game pada smartphone. Menurut mereka, anak yang bermain smartphone akan mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan pemecahan masalah.
9)     Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game khususnya pada smartphone dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan tensi darah pun akan menurun.

ü  Dampak negatif pengguna smartphone :
Memiliki telepon seluler pintar semacam smartphone memang menyenangkan. Tidak hanya menghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tidak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia. Namun, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.
Menurut guru SD menyatakan bawa disamping memiliki banyak manfaat smartphone juga memiliki banyak dampak negative. Dampak negative tersebut seperti jika terlalu sering menggunakan smartphone bisa jadi orang yang menggunakannya kecanduan bahkan sampai tidak pernah melepaskan sedetikpun smartphone tersebut, orang itu lebih mementingkan smartphonenya di banding pekerjaannya. Tidak sedikit kasus karena keasikan bermain facebook, dan chatting dia melupakan kewajibannya sebagai pelajar dan banyak juga karena keasikan bermain game di smartphone hingga lupa makan, tidur dan lebih cuek terhadap lingkungan sekitar. Smartphone juga bisa menjadikan seseorang lebih individualis tidak peduli akan keadaan orang-orang disekitarnya. Disamping itu smartphone juga tidak baik untuk kesehatan jika terlalu sering memakai smartphone, karena smartphone memiliki radiasi yang besar bagi tubuh apalagi ketika tertidur system operasi smartphone akan terus berjalan. Jika didekatkan dengan kepala makan signal radiasi akan masuk ke dalam otak dan menyebabkan penyakit yang alzaimer, penyakit sejenis dengan kanker otak yang membuat system otak menjadi lamban bahkan tidak berfungsi dan belum ditemukan obatnya Maka dari itu ketika tertidur matikan dan jauhkan smartphone anda. Smartphone juga memiliki dampak negative bagi siswa yang memiliki rasa ingin tahu, karena dengan smartphone siswa bisa mengakses apasaja yang ia ingin cari, jika kurang pengawasan orang tua dan guru siswa bisa saja membuka hal-hal yang berbau negative seperti membuka situs porno dan lain sebagainya. Dengan smartphone juga siswa dapat mencari jawaban ketika ulangan melalui internet jika disekolah membolehkan membawa smartphone.
Menurut sumber lain menyatakan bahwa dampak negative smartphone sebagai berikut:
1)        Smartphone dapat menyebabkan si pengguna menjadi anti sosial, karena pengguna sudah bisa chatting tanpa harus menemui orang secara langsung.
2)        Tidak jarang smartphone menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas
3)        Smartphone dapat menimbulakn sindrom (gila), karena sering tertawa tanpa ada sebab yang jelas.
4)        Dapat memecah konsentrasi saat belajar atau melakukan aktivitas.
5)        Semakin sering menggunakan smartphone, semakin sering juga menghamburkan uang.
6)        Smartphone dapat membuang waktu si pengguna dengan fitur Messenger.
7)        Pengguna bisa lupa waktu karena terlalu sering menggunakan smartphone.
8)        Membuat ketagihan. Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, smartphone dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
9)        Mengganggu tidur. Dengan layanan internet 24 jam, perangkat smartphone akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan smartphone -nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tidak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar smartphone, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk. Kebiasaan menyanding smartphone di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah penelitian mengungkap, pengguna smartphone yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.
10)   Memicu cemas. Memiliki telepon selular cerdas semacam smartphone memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan smartphone, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar diinternet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan. Studi yang dilakukan MIT’s Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan smartphone membentuk budaya stres ditempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.
11)   Melemahkan otak. Di balik kemudahan yang diberikan, smartphone berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain. “ Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri karena terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat,” Untuk itu, ia menyarankan para pengguna smartphone agar tak  mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali, Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering smartphone” (Dr David W Goodman)



3.4       Pedoman bagi Orang tua saat Anak Menggunakan Smartphone-nya
Agar smartphone tidak berdampak buruk pada anak, orang tua perlu menerapkan sejumlah aturan. Berikut pedoman bagi orangtua saat anak menggunakan smartphone-nya:
1)         Pahami ragam permainan yang ada di perangkat smartphone. Tidak semua permainan atau games baik dan aman untuk anak. Ada banyak unsur negatif seperti kekerasan, perilaku atau kata-kata kasar, dan lainya. Untuk itu, alangkah baik bila orang tua mencoba dan melakukan pengamatan terlebih dahulu sebelum memberikan izin kepada anak untuk bermain.
2)      Tempatkan smartphone di luar kamar tidur. Sebaiknya tempatkan perangkat elektronik di ruang keluarga. Sehingga orangtua atau orang dewasa dapat mengawasi permainan yang dipilih prasekolah serta durasi waktu bermainnya.
3)      Berikan batasan waktu penggunaan smartphone. Untuk prasekolah tenggang waktu yang dapat ditoleransi adalah 15-30 menit, karena rentang konsentrasi anak masih pendek. Jangan memberikan kesempatan lebih dari 30 menit. Terapkan dengan konsisten. Bila orang tua mudah mengalah oleh bujuk rayu anak, maka anak akan terus “mengakali” orangtuanya.
4)      Dampingi anak saat menggunakan smartphone. Sebisa mungkin, dampingi anak ketika bermain smartphone, sehingga orangtua dapat mengawasi dan memberikan penjelasan bila ada hal-hal yang tidak dipahami oleh anak.
5)      Berikan penjelasan penggunaan smartphone. Sampaikan bahwa smartphone bermanfaat untuk mempermudah kerja dan lebih praktis. Saat sedang bepergian, misalnya, kita bisa membaca berita lewat tablet. Untuk itu, pemanfaatnya pun harus bijaksana. Jangan akhirnya, waktu kita banyak tersita oleh smartphone dari pada interaksi dengan orang-orang yang ada di sekitar. 
6)       Berikan contoh. Jadilah teladan terdepan dalam memanfaatkan smartphone secara bijak. Jangan sampai orang tua melarang anak berlama-lama bermain game, tapi orang tua sendiri asik menggunakan ponsel pintar. Kalau bisa, matikan smartphone saat berada di rumah, jalin interaksi dengan anak dan keluarga di rumah.

BAB IV
PENUTUP
4.1.      KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa dampak positif dari perkembangan smartphone bagi siswa Sekolah Dasar yaitu smartphone memiliki banyak manfaat yaitu dengan menggunakan smartphone kita dapat dengan mudah mengakses informasi melalui search engine atau yang biasa disebut pencarian melalui google.
Sedangkan Dampak negative tersebut seperti jika terlalu sering menggunakan smartphone bisa jadi orang yang menggunakannya kecanduan bahkan sampai tidak pernah melepaskan sedetikpun smartphone tersebut, orang itu lebih mementingkan smartphonenya di banding pekerjaannya. Tidak sedikit kasus karena keasikan bermain facebook, dan chatting dia melupakan kewajibannya sebagai pelajar dan banyak juga karena keasikan bermain game di smartphone hingga lupa makan, memicu cemas, melemahkan otak, mengganggu tidur dan membuat ketagihan.

4.2.    SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas didapatkan saran sebagai berikut:
1.   Bagi Guru, hendaknya guru mengamati perilaku siswa dalam belajar dikelas. Guru pula harus menasehati siswa agar tidak menggunakan smartphone berlebihan, memberikan penjelasan tentang dampak positif dan negative smartphone.
2.   Bagi Orang Tua, hendaknya orang tua mengawasi anaknya ketika anaknya menggunakan smartphone seharusnya orang tua membuat aturan agar waktu belajar tidak terganggu, Dampingi anak saat menggunakan smartphone dan  Berikan penjelasan penggunaan smartphone. Sampaikan bahwa smartphone bermanfaat untuk mempermudah kerja dan lebih praktis
3.   Bagi Siswa, hendaknya siswa tersebut dapat mengatur waktu dan mengetahui batasan-batasan penggunaan smartphone agar siswa dapat belajar dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Jihad Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:  Multi Presindo.
Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Suprijono. A. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wikipedia “Ponsel Cerdas” tersedia : http://www.m.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas.       Di akses pada hari senin tanggal 1 desember 2014 pukul 08.58 WIB.

St4tic “Dampak Positif dan Negatif Menggunakan Smartphone” tersedia: http://novadp87.blogspot.com/2013/09/dampak-positif-dan-negatif-menggunakan.html. Di akses pada hari senin tanggal 1 desember 2014 pukul 09.05 WIB.

Sains Journal “Dampak Smartphone” tersedia : http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-75305-KESEHATAN-Dampak%20Smart%20phone.html. Di akses pada senin tanggal 1 desember 2014 pukul 09.20 WIB.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar