MAKALAH
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Kelas 3B
Oleh
INGGIT MEGAWATI
2227142673
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRATAYASA
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk melengkapi salah satu tugas Kurikulum dan Pembelajaran. Selain itu
penulisan makalah ini bertujuan “untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum”
Dalam
penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis
menyadari, bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan
pikiran yang berguna bagi pembaca pada umumnya.
Serang,
September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2.
Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3.
Ruang Lingkup Materi .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian prinsip........................................................................................... 3
2.2.
Pengertian Kurikulum.................................................................................... 3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
Prinsip-prinsip kurikulum menurut oemar
hamalik....................................... 5
3.2
Prinsip-prinsip kurikulum menurut nana
syaodih ......................................... 8
BAB
IV PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN ........................................................................................... 14
4.2.
SARAN ........................................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengeturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan
bahan kajian dan pelajaran untuk memncapai tujuan penyelenggaraan suatu
pendidikan yang bersangkutan dalam
rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasiona (Ps. 39)
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang
merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam
kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan
pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum,
ahli bidang ilmu, pendidikan, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur
masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada
para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa,
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun
masyarakat.
Pengembangan
kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip menurut oemar hamalik ada 8 prinsip
antara lain : Prinsip berorientasi pada Tujuan, Prinsip relevansi (kesesuaian),
Prinsip efisiensi dan efektivitas, Prinsip fleksibelitas (keluwesan), Prinsip
berkesinambungan (kontinuitas), Prinsip keseimbangan, Prinsip keterpaduan, dan Prinsip
mutu. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata ada dua macam prinsip yang
harus dimiliki kurikulum yaitu prinsip-prinsip umumdan khusus.
1.2.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian prinsip
2. Untuk
mengetahui pengertian kurikulm
3. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
1.3.
RUANG
LINGKUP
1.
Pengertian prinsip
2.
Pengertian kurikulum
3.
Prinsip-prinsip pengembagan kurikulum.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Prinsip
Prinsip yaitu
Azas, dasar, keyakinan, pendirian. Prinsip menunjukkan sesuatu hal yang sangat
penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan,
serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi atau kondisi
serupa.
2.2. Pengertian
kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latun yakni
“curriculae” artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu
pengertian kurikulum ialah jangka waktu yang harus ditempuh oleh siswa yang
bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini ijazah pada hakikatnya merupakan
suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana
pembelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh jarak antara
satu tempat ketempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain kurikulum sebagai jembatan
yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan
ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Kurikulum memuat isi dan materi
pelajaran. Kurikulum ialah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh jumlah pengetahuan. Mata ajaran tersebut mengisi meteri pelajaran
yang disampaikan kepada siswa, sehingga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan
yang berguna baginya. Semakin banyak pengalaman dan penemuan-penemuan, maka
semakin banyak pula mata ajaran yang harus disusun dalam kurikulum dan harus
dipelajari oleh siswa di sekolah.
Kurikulum sebagai rencana
pembelajaran. Kurikulum adalah
suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa dan
memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya kurikulum harus disusun sedemikian
rupa agar maksud tersebut dapat tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada
sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan siswa. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan
perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum.
Kurikulum sebagai pengelaman
belajar. Pengertian-pengertian
sebelumnya lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan serangkaian pengelaman
belajar. Kegiatan-kegiatan kurikulum tidak terbatas dalam ruang kelas saja,
melainkan mencakup juga kegiatan-kegiatan diluar kelas . semua kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar/pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah
kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengeturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Bab 1, Ps. 1 butir 9). Isi kurikulum
merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk memncapai tujuan penyelenggaraan
suatu pendidikan yang bersangkutan dalam
rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasiona (Ps. 39)
BAB
III
PEMBAHASAN
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang
merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam
kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan
pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum,
ahli bidang ilmu, pendidikan, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur
masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada
para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa,
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun
masyarakat.
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan
menguji kurikulum. Semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan
kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk
kurikulum yang nyata dan hidup. Perwujudan konsep, prinsip, nilai dan
aspek-aspek kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru.
3.1.Menurut
oemar hamalik (1994 : 30-32) pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Prinsip
berorientasi pada Tujuan
Pengembangan kurikulum
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan
pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk
mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum
mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, yang
selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup
ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam
tujuan pendidikan nasional.
2) Prinsip
relevansi (kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang
meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus relevan (sesuai) dengan
kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3) Prinsip
efisiensi dan efektivitas
Pengembangan kurikulum
harus mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan
sumber-sumber yang tesedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang
terbatas harus digunakan sedemikian rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa belajar disekolah juga terbatas
(k.1. 6 jam sehari) harus dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan mata ajaran
dan bahan pembelajaran yang diperlukan. Tenaga disekolah juga sangat terbatas,
baik dalam jumlah maupn dalam mutunya, hendaknya didaya gunakan secara efisien
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Demikian juga keterbatasan fasilitas
ruangan, peralatan dan sumber keterbacaan, harus digunakan secara tepat guna
oleh siswa dalam rangka pembelajaran, yang kesemuanya demi untuk meningkatkan
efektivitas atau keberhasilan siswa.
4) Prinsip
fleksibelitas (keluwesan)
Kurikulum yang luwes
mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan
keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak static atau kaku. Misalnya
dalam suatu kurikulum disediakan program pendiidkan keterampilan industry dan
pertanian. Pelaksanaannya di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian,
maka yang dilaksanakan adalah program pendidikan keterampilan industry.
Sebaliknya, pelaksanaannya di desa ditekankan pada program pendidikan
keterampilan pernaian. Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaan masyarakat,
dan ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi factor pertimbangan dalam rangka
pelaksanaan kurikulum.
5) Prinsip
berkesinambungan (kontinuitas)
Kurikulum disusun
dengan cara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan
bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu
sama lain memilliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang
pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa.
Dengan prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan di dalam kurikulum
tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
6) Prinsip
keseimbangan
Penyusunan kurikulum
supaya memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara
berbagai program dan sub-program, antara semua mata ajaran, dan antara
aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan
antara teori dan praktik, anatara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humoniora,
dan keilmuan prilaku. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin
perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan
sumbangannya terhadap pengembangan pribadi.
7) Prinsip
keterpaduan
Kurikulum dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik
tolak dari masalah atau topic dan konsisten antara unsur-unsurnya. Pelaksanaan
terpadu dengan melibatkan semua pihak, baik dilingkungan sekolah maupun pada
tingkat intersektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan terbentuknya pribadi
yang bulat dan utuh. Disamping itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses
pembelajaran, baik dalam interaksi antara siswa dan guru maupun antara teori
dan praktiknya.
8) Prinsip
mutu
Pengembangan kurikulum
berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti
pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedang mutu pendidikan berorientasi pada
hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh
derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan/media yang bermutu.
Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan
nasional, yang diharapkan.
3.2.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (1997 : 150-155) ada dua macam prinsip yang
harus dimiliki kurikulum:
1. Prinsip-Prinsip Umum
a. Prinsip Relevansi
·
Relevansi
Keluar (Eksternal), yaitu tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum itu sendiri. Maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup
dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat, yang menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam
masyarakat. Isi kurikulum mempersiapkan siswa sekarang dan siswa yang akan
datang untuk tugas yang ada dalam perkembangan masyarakat.
·
Relevansi
Didalam (Internal), yaitu adanya kesesuaian atau kosistensi antara
komponen-komponen kurikulum yaitu antara tujuan, isi proses penyampaian dan
penilaian. Relevansi ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.
b.
Prinsip
Fleksibilitas
Fleksibilitas
sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang
gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu
keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana
kurikulum di lapangan. Kurikulum juga hendaknya memiliki sifat lentur atau
fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan
datang, di sini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan
kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi
hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya mungkin terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan
latar belakang anak.
c.
Prinsip
Kontinuitas (Kesinambungan)
Perkembangan dan
proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus
atau berhenti-berhenti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas,
dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya,
juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu
dilakukan serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama
antara para pengembangan kurikulum sekolah dasar dengan SMp, SMA, dan Perguruan
Tinggi.
d.
Prinsip
Praktis
Kurikulum harus
praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga
murah. dan efisien.. Walaupun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut
keahlian-keahlian dan peralatan-peralatan yang sangat khusus dan mahal biayanya
maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan
pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan , baik
keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus
ideal tetapi juga praktis.
e.
Prinsip
Efektivitas
Walaupun kurikulum
tersebut harus murah dan sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus
diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas
maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan
merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan dibidang
pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dibidang pendidikan. Keberhasilan
kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
Kurikulum pada dasarnya berintikan empat
aspek utama yaitu:
1)
Tujuan-tujuan
pendidikan.
2)
Isi
Pendidikan
3)
Pengalaman
belajar
4)
Penilaian
Keempat aspek diatas serta kebijaksanaan pendidikan perlu
selalu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum.
2. Prinsip
Khusus
a. Prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat
kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen
kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus). Perumusan tujuan pendidikan
bersumber pada:
1) Ketentuan
dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen–dokumen lembaga
negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya
pendidikan,
2) Survei
mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan yang dikirimkan
melalui angket atau wawancara dengan mereka
3) Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang
tertentu, dihimpunmelalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media
massa
4) Survei
tentang manpower.
5) Pengalaman
negara-negara lain dalam masalah yang sama.
6) Penelitian.
b.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memilih
isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan
para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal:
1) Perlu
penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar
dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar.
2) Isi
bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
3) Unit-unit
kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar,
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam
urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang
memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih
mendetail.
c.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar
mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar
yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Apakah
metode atau teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan
bahan pelajaran?
2. Apakah
metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasisehingga dapat
melayani perbedaan individual siswa?
3. Apakah
metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
4. Apakah
metode/ teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor?
5. Apakah
metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru atau
kedua-duanya?
6. Apakah
metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?
7. Apakah
metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah dan di
rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah dan di masyarakat?
8. Untuk
belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yangmenekankan
“learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”.
d.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses
belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat
bantu pengajaran yang tepat.
1) Alat/media
pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat
tersebut tidak ada apa penggantinya?
2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya
memperhatikan: bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya,
waktu pembuatan?
3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain – lain?
4) Bagaimana
pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
5) Hasil
yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
e.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian
merupakan bagian integral dari pengajaran:.
1) Dalam
penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
·
Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang
umum, dalam ranahranahkognitif, afektif, dan psikomotor.
·
Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku-tingkah
laku murid yang dapat diamati.
·
Hubungkan dengan bahan pelajaran.
·
Tuliskan butir-butir test.
2)
Merencanakan suatu penilaian hendaknya
diperhatikan beberapahal:
·
Bagaimana kelas, usia, dan tingkat
kemampuan kelompok yang akanditest?
·
Berapa lama waktu dibutuhkan untuk
pelaksanaan test?
·
Apakah testtersebut berbentuk uraian
atau objektif?
·
Berapa banyak butir test perlu disusun?
·
Apakah tes tersebut diadministrasikan
oleh guru atau oleh murid?
3) Dalam
pengolahan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-halsebagai berikut:
·
Norma apa yang digunakan di dalam
pengolahan hasil test?
·
Apakah digunakan formula guessing?
·
Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor
masak?
·
Skor standar apa yang digunakan?
·
Untuk apakah hasil-hasil test digunakan?
Ketika
prinsip-prinsip khusus ini tidak terlaksana maka kurikulum tidak memiliki
acuan, isi/tujuan kurikulum bertolak belakang (tidak searah) dengan tujuan
pendidikan, sehingga kurikulum tidak berkembang dan menghasilkan suatu
sistem pendidikan yang lebih baik
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Untuk mengembangkan kurikulum
yang harus diperhatikan yaitu prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut
nana sayaodih prinsip-prinsip kurikulum dibagi menjadi dua kelompok, yang
pertama prinsip umum yaitu : Prinsip Relevansi, fleksibelitas,
kontinuitas, praktis, efektivitas. Kedua prinsip-prinsip khusus yaitu : Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, Prinsip berkenaan dengan
pemilihan proses belajar mengajar, Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan
alat pengajaran, Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Sedangkan menurut oemar hamalik
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum antara lain : Prinsip berorientasi pada Tujuan,
Prinsip relevansi (kesesuaian), Prinsip efisiensi dan efektivitas, Prinsip
fleksibelitas (keluwesan), Prinsip berkesinambungan (kontinuitas), Prinsip
keseimbangan, Prinsip keterpaduan, dan Prinsip mutu
4.2.
SARAN
Pendidik harus mengetahui
prinsip-prinsip kurikulum. Sebagai pendidik harus melaksanakan pengajarannya
sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum yang berlaku.
Sebagai siswa harus bisa berpartisipasi
aktif dalam pengembangan kurikuum, khususnya dalam program pembelajaran maupun
pendidikan agar tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Syaodih, nana (1997). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya
Hamalik,
oemar (1994). Kurikulum dan Pembelajaran.
Bandung. PT. Bumi Aksara
Tentang pendidikan. “Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum” tersedia : https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/.
Diakses pada selasa tanggal 29 september 2015, pukul 20.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar