Jumat, 18 Desember 2015

faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Perilaku menyimpang haruslah dilihat dari situasi dan kondisi masyarakat yang ada. Setiap individu mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda. Hal tersebut akan menyebabkan terbentuknya pola – pola perilaku yang berlainan, dan tidak semua individu mampu mengidentifikasi diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Ini berarti proses sosialisasi telah gagal. Individu yang demikian cenderung menerapkan pola – pola perilaku yang salah dan menyimpang.
Adapun faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya perilaku yang menyimpang adalah sebagai berikut :

1.    Perpebadaan Status
Adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang sangat mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri dan dengki sehingga terjadilah tindak korupsi, manipulasi, dan kolusi.

2.    Banyaknya Pemuda Putus Sekolah (Drop Out) dan Pengangguran yang Hidupnya Liar di Jalanan
Sebenarnya seorang pemuda bisa saja bekerja di perkantoran. Untuk bisa bekerja di sebuah kantor, diperlukan keahlian. Namun, mereka tidak mempunyai keahlian itu. Padahal mereka juga butuh sandang, pangan, dan tempat tinggal. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas dengan menjadi pengamen atau pengemis jalanan.

3.    Kebutuhan Ekonomi
Adanya keinginan untuk serba berkecukupan, tanpa harus bersusah payah bekerja, mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan cara mencuri, merampok, menodong, dan lain – lain.

4.    Keluarga yang Berantakan (Broken Home)
Keluarga yang berantakan dapat menyebabkan adanya penyimpangan sosial. Ini disebabkan karena adanya perceraian atau perselingkuhan sehingga menyebabkan anggota keluarganya tidak kerasan di rumah akibat dari situasi rumah selalu ribut atau saling diam. Sebagai pelampiasan, mereka melakukan kegiatan – kegiatan yang sifatnya negatif seperti berjudi, narkoba, miras, terjun ke dalam kompleks prostusi, dan lain – lain.

5.    Pengaruh Media Massa
Pengaruh media massa terhadap penyimpangan sosial sangatlah besar. Saat ini ebrita dan gambar – gambar serta tayangan di stasiun televisi yang menyajikan tentang tayangan tindak kekerasan dan kriminalitas. Hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi emosi dan kejiwaan seseorang. Akibatnya sering terjadi perkelahian, perampokan, perkosaan, pembunuhan, dan lain – lain hanya disebabkan oleh masalah kecil.
Media massa menyajikan berbagai program acara yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Oleh karena itu kita harus pandai memilih sajian yang bermanfaat bagi kita.

6.    Sosialisasi Nilai – Nilai Subkebudayaan  Menyimpang
Proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang dapat terjadi karena berbagai hal. Salah satunya karena terlalu sering melihat tayangan film baik itu di televisi, VCD, dan internet yang mengakibatkan timbulnya keinginan untuk mencoba dan meniru apa yang telah dilihatnya. Penyimpangan ini dapat terjadi dalam masyarakat karena seorang individu atau kelompok sengaja atau tidak sengaja telah mengadopsi nilai – nilai subkebudayaan yang menyimpang. Misalnya, di Indonesia secara umum kita mengetahui bahwa hubungan seks di luar nikah tidak dapat dibenarkan, baik oleh norma agama, norma sosial, maupun norma hukum. Akan tetapi, di luar negeri hal tersebut tidak dikategorikan sebagai perilaku yang menyimpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar